Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

About

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Phasellus eu mi orci, et pulvinar risus. Maecenas vitae magna eu arcu rutrum venenatis.

Sed aliquam, sapien vitae fringilla dapibus, purus lacus vestibulum magna

Kamis, 10 Juni 2010

Baru-baru ini, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen), Kemendiknas, Suyanto mengungkapkan, 18 sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dicabut izinnya karena dinilai tidak memenuhi persyaratan pendirian. Selain itu, ada indikasi terjadinya penurunan standar dan mutu pendidikan di sekolah-sekolah yang bersangkutan. Adapun 18 sekolah RSBI yang dicabut izinnya tersebut terdiri dari delapan SMP, delapan SMK dan dua SMA.

RSBIBerdasarkan catatan Kemendiknas, jumlah sekolah RSBI di Indonesia mencapai 1.110 sekolah (997 sekolah negeri dan 113 sekolah swasta). Dari jumlah tersebut, SD RSBI tercatat sebanyak 195 sekolah, SMP RSBI sebanyak 299 sekolah, SMA RSBI sebanyak 321 sekolah, dan SMK RSBI sebanyak 295 sekolah. Seperti diketahui pembentukan sekolah berstandar internasional (SBI) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) yang mengatur agar setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki minimal satu sekolah bertaraf internasional untuk setiap jenjang pendidikan.

RSBIBerdasarkan amatan awam saya, bejibunnya jumlah sekolah berstatus RSBI cenderung lebih disebabkan oleh sikap latah untuk menaikkan gengsi dan marwah sekolah semata. Tidak sedikit pengambil kebijakan di tingkat internal sekolah yang kurang mempertimbangkan adanya kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, sarana dan prasarana, atau kultur sekolah yang bersangkutan. Ibarat orang main bola, yang penting masuk lapangan dulu. Soal pemainnya siap atau tidak, lapangannya mendukung atau tidak, itu urusan belakangan. Mereka baru sadar setelah wasit meniup peluit bahwa ternyata banyak pemain yang tidak paham aturan permainan sepak bola.

Yang tak kalah menyedihkan, sekolah RSBI cenderung elitis dan ekslusif. Mereka mendapatkan perlakuan khusus dengan menerima jumlah subsidi block-grant yang tidak sedikit jumlahnya (sekitar Rp 300 juta-Rp 600 juta per tahun) sekaligus diberikan kebebasan untuk memungut biaya sekolah kepada orang tua/wali murid. Tak heran jika muncul kesan, sekolah RSBI hanya diperuntukkan bagi mereka yang berduwit. Perlakuan khusus dan istimewa tersebut bisa jadi tak banyak menimbulkan masalah jika dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan dan layanan yang memuaskan kepada para “pelanggan”. Namun, kenyataan menunjukkan situasi yang berbeda. Mutu pendidikan dinilai hanya “jalan di tempat”, mutu dan proses pembelajarannya berlangsung tanpa perubahan.

Secara eskternal, sekolah RSBI juga hanya menciptakan kastanisasi pendidikan yang memuncak pada munculnya sikap elitisme, khususnya di kalangan siswa didik. Mereka yang masuk ke sekolah RSBI cenderung memosisikan dirinya “serba lebih” di mata teman-teman sebayanya. Terjadi kesenjangan sosial yang begitu lebar antara siswa yang berada di sekolah RSBI dan sekolah reguler. Secara sosial, situasi semacam ini jelas sangat tidak menguntungkan dunia pendidikan kita yang harus melahirkan anak-anak masa depan yang memiliki kecerdasan, baik secara intelektual, spiritual, emosional, maupun sosial.

Secara imajiner, saya hanya bisa membayangkan, anak-anak yang bersekolah di RSBI berbiaya tinggi itu “dikarantina” di ruang kelas dan mendapatkan doktrin “globalisasi” lewat bahasa pengantar berlabel internasional. Sementara itu, nilai-nilai kearifan lokal yang langsung bersentuhan dengan akhlak dan keluhuran budi jarang lagi disentuh. Hmm …. semoga saja bayangan-bayangan semu yang mengapung dalam ruang imajiner saya itu tidak benar!

Evaluasi yang dilakukan oleh Kemendiknas terhadap sekolah-sekolah berstatus RSBI memang perlu dan urgen dilakukan untuk kepentingan pemetaan mutu pendidikan secara nasional. Namun, yang tidak kalah penting adalah evaluasi kebijakan secara filosofis dan mendasar untuk melihat secara jernih keberadaan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sebagaimana diamanatkan oleh UU Sisdiknas itu. Kalau memang hanya menciptakan kastanisasi pendidikan dan sikap elitisme, lantas apa untungnya bagi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan kita? Bukankah pemerintah sendiri saat ini tengah mendesain sekolah murah yang diharapkan mampu mencerdaskan anak-anak bangsa dari semua kalangan? **

Minggu, 23 Mei 2010

Sama seperti tahun yang lalu pengumuman kelulusan yang dilaksanakan pada 7 Mei 2010 adalah sebuah kabar penantian yang diharapkan banyak orang. Termasuk saya dari hari kamis siang sudah berpikir berapakah angka persentase kelulusan tahun ini.
Undangan pengambilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dimulai dari jam 20.00 namun sudah banyak yang hadir lepas maghrib. Saya sendiri sampai di Dinas pendidikan pukul 20.05 sudah didahului oleh pak Margono... (hehe he... jadi malu....)
Setelah penjelasan bla... bla... dari perwakilan dinas pendidikan kabupaten Banyumas tiba saat yang mendebarkan bagi kami untuk menerima panggilan penerimaan dakol UN. (padahal kita ngga ikut UN lho tapi ikut deg degan.. gimana yang ikut ya....)
Yang melihat pertama kali tentu Bapak Kepala Sekolah ... ketika saya tanya "Berapa pak yang tidak lulus?" dengan raut muka yang masam (saya melihatnya kayak gitu ... apa lampunya yang gelap ya.....) lantas Bapak menjawab... "Empat belas pak..."
Saya mengerutkan dahi.... "Empat belas.....???????" "Ya Empat belas anak 6,27%" .
Dalam hati Saya wah turun ni kinerja sekolah... Tapi kemudian saya nanya beberapa sekolah yang saya nilai di atas sekolah saya... ternyata saya menemui sebuah kenyataan Sekolah saya masih lebih baik... tidak perlu saya ceritakan sekolah mana saja itu tapi memang secara umum hasil UN menurun... tetapi naik secara kualitas... Termasuk SMP Negeri 2 Jatilaang yang pada tahun lalu masuk peringkat 54 tahun ini menjadi peringkat 22 se-kabupaten Banyumas. Sebuah prestasi yang membanggakan....
TERNYATA MAHAL HARGA SEBUAH KEJUJURAN dan SMP NEGERI 2 JATILAWANG memetik hasil kejujuran sekarang... begitu manis... Alhamdulillah...

Terus Berjuang Anak-anaku.....
Terus Berjuang Teman-temanku....
Terus Berjaya SMP Negeri 2 Jatilawang......

Jumat, 19 Juni 2009

Alhamdulillah.... itulah kata pertama yang saya tujukan kehadirat Illahi sebagai bukti rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.... Akhirnya perjuangan saya dan teman-teman semua bisa berakhir dengan happy ending...

Walaupun harus lembur sendirian tapi perasaan bahagia tetap ada... ngantuk dan cape tidak terasa yang penting tugas untuk mengantarkan anak menuju akhir yang menggembirakan menutup itu semua... Belum lagi dering hp dan sms (ini bener-bener ngabisin pulsa) yang minta balasan.... "gpl ya pak..." dari teman guru, orang tua siswa dan siswa yang maksa-maksa pingin tau hasil lebih dulu.... maklum memang yang namanya kelulusan selalu dinanti-nanti..... 

Cuma ada satu ganjalan karena masih ada satu anak yang tidak lulus.... (yah... namanya manusia selalu tidak puas...) Dari 236 Siswa satu anak ngga lulus tapi mungkin anak inilah yang paling jujur... (Pak yanto dukung) ga mau nyontek hasil temennya ... 

Secara umum perjuangan semua teman-teman tahun ini meningkat... dulu yang lulus cuma 89% nah sekarang 99,56 persen berapa tuh kenaikannya.... itung sendiri ya bapak ga bisa ngitung.... yang penting ditunggu reward dari Kepala Sekolah... tahun lalu janji kalo naik mo dikasih reward.. terutama untuk mapel yang tertinggi.... sekedar mengingatkan dulu IPA sekarang IPA lagi (ngga mentang-mentang guru IPA istrinya admin) tapi jujur memang harusnya gitu.....

Sekali lagi selamat kepada seluruh siswa yang lulus.... buat yang ga lulus tabah n' jangan nagis... terus berjuang...

Untuk rekan-rekan guru terus berjuang... semoga perhatian Kepala Sekolah dan Pemerintah terhadap balasan keprofesionalitasan kita meningkat.... LANJUTKAN.....

Untuk anak-anak yang pingin download hasil lengkap UN dan peringkatnya bisa unduh disini..

BRAVO SMP 2 JATILAWANG....

Selasa, 16 Juni 2009

Menghadapi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik (yang orang biasa menyebut PSB) SMP Negeri 2 Jatilawang tahun pelajaran 2009/2010 siap menerima Siswa Baru untuk dididik menjadi tunas bangsa yang unggul. Sesuai dengan visi-nya yaitu : Unggul Pribadinya, Santun Perilakunya dan Luas Wawasannya.

Pada tahun pelajaran ini ada beberapa perubahan yang cukup mendasar pada Penerimaan Peserta Didik yang baru diantaranya adalah setiap rombongan belajar maksimal terdiri dari 36 Siswa. Sesuai daya tampung yang ada di SMP Negeri 2 Jatilawang yang terdiri dari 6 Rombongan Belajar di level kelas VII sehingga jumlah Siswa maksimal yang diterima adalah 36 siswa x 6 kelas = 216 Siswa. Hal ini sesuai dengan peraturan dan petunjuk teknis dari Bupati Banyumas melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Perubahan ini ditanggapai dengan bijaksana dalam artian Sekolah memahami betul bahwa keberadaan SMP Negeri 2 Jatilawang tidak lepas dari perjuangan dan harapan dari warga Gentawangi pada khususnya. Sehingga dengan terbitnya peraturan baru tersebut kemungkinan besar pada Penerimaan Peserta Didik tahun ini ada anak-anak dari daerah Gentawangi yang tidak bisa masuk di SMP Negeri 2 Jatilawang. Namun apabila dipelajari lebih lanjut adalah bahwa keberadaan SMP Negeri 2 Jatilawang juga sebagai kebanggaan bagi warga Gentawangi, sehingga baik dan bermutunya Sekolah ini juga akan membawa kebanggaan bagi warganya. Sedangkan sekolah yang bermutu didapat dari anak-anak yang bermutu. Mungkin perubahan awal ini akan banyak membawa kontroversi namun perlu disikapi bijaksana oleh semua....

Untuk pengambilan formulir pendaftaran Peserta Didik dimulai tanggal 27 s.d. 30 Juni 2009 atau bisa didownload di sini. Untuk pendaftaran pada tanggal 1 s.d. 3 Juli 2009 sedangkan Pengumuman hasil PPD pada tanggal 9 Juli 2009 yang juga akan di umumkan secara on line di web ini. Untuk informasi lebih lanjut dapat ditanyakan pada Panitia Penerimaan Peserta Didik SMP Negeri 2 Jatilawang Tahun Pelajaran 2009/2010 atau kontak di 08112611135.


Selamat datang di web site resmi SMP Negeri 2 Jatilawang....

Di dalam web ini anda bisa mendapatkan informasi tentang SMP Negeri 2 Jatilawang dari profil sekolah, kegiatan dan informasi lain yang berhubungan dengan keadaan Sekolah.

Di sini juga bisa sebagai ajang tukar informasi dari guru ke guru maupun dari guru ke Siswa. Sehingga semua informasi bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Terutama kepada para Siswa agar bisa memanfaatkan web ini untuk mengefektifkan proses pemebelajaran. Baik mengirim tugas-tugas kepada guru maupun mendapatkan informasi yang lain dari masing-masing guru mata pelajaran.

Di awal peluncuran web ini juga digunakan sebagai sarana publikasi dan informasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik tahun  pelajaran 2009/2010.

Untuk informasi dan layanan tentang web ini bisa menghubungi Administrator Site : Waryanto, S.Pd. di 081328705428 atau melalui e-mail dan YM : ryan_sltp2jtl@yahoo.com.

TAG