Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

About

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Phasellus eu mi orci, et pulvinar risus. Maecenas vitae magna eu arcu rutrum venenatis.

Sed aliquam, sapien vitae fringilla dapibus, purus lacus vestibulum magna

Selasa, 04 Oktober 2011







Meskipun tim cheerleaders SMP Negeri 2 Jatilawang baru saja terbentuk, namun telah mampu menorehkan prestasi di ajang lomba tingkat kabupaten. Dengan menyabet peringkat ketiga mengalahkan sekian banyak peserta lomba tingkat SMP se-kabupaten Banyumas merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Kegiatan lomba yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas pada 1 Oktober 2011 lalu telah membuktikan SMP Negeri 2 Jatilawang sebagai sekolah yang layak diperhitungkan.

Kegiatan lomba cheerleaders yang digelar di Aula SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto ini semula akan dilaksanakan pada 28 dan 29 September 2011. Namun karena ada kekurangan disana sini baru bisa dilaksanakan pada 1 Oktober 2011. Dengan peserta lomba dari SMP Negeri dan Swasta se-kabupaten Banyumas, SMP Negeri 2 Jatilawang meraih sebuah prestasi yang membanggakan, selengkapnya daftar kejuaraan sebagai berikut :

  1. Juara Pertama dari SMP Negeri 8 Purwokerto.
  2. Juara Kedua dari SMP Negeri 2 Somagede.
  3. Juara Ketiga dari SMP Negeri 2 Jatilawang.
Kepada tim Cheerleaders SMP Negeri 2 Jatilawang (Nurul Karimah dan kawan-kawan) Selamat semoga prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan bahkan untuk terus ditingkatkan. Terus berlatih untuk tetap meningkatkan prestasi di tingkat yang lebih tinggi. Dengan bimbingan para pelatih Ibu Dra. Widiyati, Rochidi, S.Pd. dan pak Wismo Handoyo semoga tim cheerleaders SMP Negeri 2 Jatilawang bisa terus berjaya.

Bravo SMP Negeri 2 Jatilawang.....


Rabu, 31 Agustus 2011






تقبل الله منا ومنك
SELAMAT LEBARAN & IDUL FITRI 1432 H !
MOHON MAAF LAHIR & BATIN ya !



Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH Subhanahu wa Ta'ala

Admin dan Keluarga Besar SMP Negeri 2 Jatilawang menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin


Minggu, 21 Agustus 2011

Rasanya sudah lama saya ga posting artikel... maklum berbagai kesibukan sekedar mencari receh memaksa malas untuk ngeblog.... Hari Sabtu kemarin teman guru ada yang ngasih selembar kertas yang isinya ternyata susunan Panitia Ulang Tahun SMP Negeri 2 Jatilawang yang ke-19. Ternyata saya disitu tertera menjadi seksi Hubungan Masyarakat... kaget juga soale belum pernah dikasih tau kapan rapatnya. betewe anyway busway... ya diterima aja lah... tapi yang penting mesti ikut kerja mbok dikira ga mau kerja...
Sesuai tugas, saya informasikan sedikit (soale emang sedikit yang saya tau)... kegiatan Ulang Tahun SMP Negeri 2 Jatilawang tahun 2011 ini. Salah satunya adalah adanya keterlibatan dari Komite Sekolah secara langsung pada acara ini dengan dukungan sepenuhnya untuk hampir semua kegiatan. Begitu juga alumnus ikut dilibatkan untuk mendukung dan meramaikan acara Ulang Tahun ini. Menurut beberapa sumber memang Komite pengin sekali-kali acara ulang tahun SMP dibuat yang meriah. Salah satunya adalah dengan menggelar acara Wayang Kulit.
Dan akhirnya tahun ini keinginan itu tercapai dengan diadakannya Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Eko Widyo Jatmiko (alumnus SMP Negeri 2 Jatilawang) tapi saya ga tau ini dibayar apa sumbangan mungkin gratis karena yang bersangkutan adalah alumnus. Adapaun kegiatan perayaan ulang tahun SMP Negeri 2 Jatilawang selengkapnya adalah sebagai berikut :

  • Silaturahmi Keluarga Besar SMP Negeri 2 Jatilawang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 4 September 2011 Pukul 07.30 wib.
bertempat di SMP Negeri 2 Jatilawang yang diikuti seluruh Bapak/Ibu Guru/Karyawan
beserta suami/istri, seluruh mantan Kepala Sekolah dan guru/karyawan SMP Negeri 2
Jatilawang, dan seluruh alumnus SPENDA... jadi tunggu apalagi untuk alumnus segera
daftar biar bisa silaturahmi dengan Bapak/Ibu Guru semua...
  • Santunan Anak Yatim Piatu
Pemberian santunan kepada anak yatim piatu di sekitar SMP Negeri 2 Jatilawang
dilaksanakan hari Minggu, 4 September 2011 pukul 19.30 di SMP Negeri 2 Jatilawang.
  • Pagelaran Wayang Kulit
Sebagai kegiatan penutup acara ulang tahun SMP Negeri 2 Jatilawang dilaksanakan
setelah acara pemberian santunan kepada anak yatim piatu pada pukul 21.00 wib

Untuk seluruh orang tua wali siswa diharap hadir pada acara pagelaran wayang kulit di SMP Negeri 2 Jatilawang. Untuk alumnus diharapkan pada tahun yang akan datang acara ini bisa berlangsung kembali tentunya dengan dukungan dari seluruh alumnus yang sudah sukses, harapanya adalah agar SMP Negeri 2 Jatilawang bisa lebih eksis.

Sukses selalu buat semua...

Jumat, 17 Juni 2011

Beberapa tulisan saya terhambat untuk posting gara-gara Laptop kesayangan pecah waktu kecelakaan.... sampai sekarang belum bisa ganti .... (belum ada dana... kasian-kasian....) Tetapi bagaikan sudah jatuh ketimpa tangga ... mau pakai PC rumah eh... error juga semalaman dioprek belum jadi juga... ya udah... pinjam laptop punya istri dulu.

Tulisan di atas sebenarnya juga merupakan alasan saya untuk menolak tugas sebagai Sekretaris PPD tahun ini.... bahkan saya sampai pengin keluar aja dari SMP 2 Jatilawang.... tentu ada sebab lain... salah satunya dari dulu kalo keplih jadi Panitia pasti jadi Sekretaris kalo ga verifikasi... apa muka saya yang ganteng ini lebih pas jadi sekretaris apa memang muka sekretaris... btw demi teringat wajah-wajah anak didik kekerasan hati saya mulai luntur... ya udah lah akhir tahun ini ga liburan ga papa... demi dedikasi pada tugas... Semoga Allah memberkahi... (*meski ga ada honor....)

Penerimaan Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMP Negeri 2 Jatilawang kali ini sudah diawali dengan permohonan penambahan rombongan belajar sebanyak satu ruang untuk mengantisipasi animo masyarakat yang mendaftar... karena pada tahun kemarin SMP Negeri 2 Jatilawang menolak hampir 100 calon peserta didik baru. Sehingga pada tahun ini ditingkatkan kapasitas ruang pendaftaran, dan juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan type Sekolah... dari 18 rombongan belajar menjadi 21 rombongan belajar secara bertahap... Semoga sekolah swasta dilingkungan Jatilawang memahami keputusan ini.
Tetapi secara kuantitas anak sebenarnya jumlah tidak terlalu jauh berbeda karena pada tahun ini satu rombongan belajar hanya boleh diisi oleh 32 Peserta didik, tahun sebelumnya satu kelas 34 peserta didik. Sehingga pada tahun ini SMP Negeri 2 Jatilawang menerima kurang lebih 224 peserta didik baru....

Pengambilan formulir pendaftaran bisa diambil mulai 25 Juni 2011. Pendaftaran dumulai tanggal 27 Juni 2011. Jadwal selengkapnya beserta formulir pendaftaran bisa di download disini.

Sementara informasinya samapi disini dulu... dah mau mandi... sekarang semua pegawai dihimbau untuk mengikuti apel pagi... mending apel merah... hehehe...
Untuk informasi on line bisa :
YM : ryan_sltp2jtl
FB : Waryanto Abu Hafizh

Minggu, 05 Juni 2011

Awalnya semangat sekali untuk menuliskan kabar kelulusan tahun ini... Bahkan saya sudah janji ke beberapa teman untuk upload data kelulusan persis tanggal 4 Juni 2011 jam 13.00 wib seperti anjuran dinas pendidikan kabupaten Banyumas. Namun beberapa kendala menyebabkan baru jam 11 malam ini hari minggu tanggal 5 Juni 2011 saya sempat nulis.... Ini juga sambil ngeprint SKHUN Sementara....

Kronologisnya ada beberapa hal yang menyebabkan malas menulis :
  1. Hotspot di Sekolah belum saya perbaiki (tepatnya Acces Point yg saya beli belum diganti sama sekolah kuitansinya jadi saya turunkan atas bantuan mas Bambang Margono *makasih mas*).
  2. Kejadian lain yaitu agak dongkol juga hati saya waktu ada orang tua (paman) dari anak didik saya yang ngambil Pengumuman sambil ngomel2... perasaan wajah ganteng saya nggak meminta apa-apa dari orang itu eh... seolah-olah saya minta apa gitu... kalau bukan karena tugas nggak tek kasihkan itu pengumuman... namun sebagai pelayan publik yang baik hati saya serahkan.... *sok baik.com.
  3. Selanjutnya yang paling serius adalah kekecewaan saya secara pribadi tentang hasil Ujian Nasional yang pada tahun ini menurun drastis... ada 48 anak yang tidak lulus berdasarkan nilai ujian nasional murni (tapi sayang Ibu Kepala Sekolah tidak menyampaikan). Ada apa dengan SMP-ku .... Kalau sistemnya sama seperti tahun lalu bakalan banyak air mata yang tumpah di bumi gentawangi... Untung ada dewa penolong (siapa ya....) ya nilai raport 5 semester dan nilai Ujian Akhir Sekolah (+lipstick) ternyata bekerja dengan baik menolong semua siswa... Perlu pembenahan disana-sini agar tahun yang akan datang tidak terjadi seperti ini lagi : dari Managemen Sekolah agar lebih serius berpikir jalan keluarnya bagaimana mendisiplinkan anak, memenuhi sarana prasarana belajar, dan tentunya kesejahteraan pendidik untuk lebih diperhatikan sehingga proses belajar mengajar lebih kondusif...
  4. Satu hal lagi yang serius dengan adanya kejadian konvoi anak kelas IX yang berlangsung pagi hari... lah mereka kan belum tau dah lulus apa belum kenapa begitu PD-nya konvoi yakin bener bakal lulus.... Yang paling menyebalkan adalah pakai motor (mending punya sendiri) digeber-geber... baju dipilok... rambut dipilok... ada kabar lagi (untung katanya sekolah swasta di Jatil*****) cuma pakai CD terus keliling desa... gila...!!! kemerosotan moral yang sangat luar biasa... ini yang bikin saya sedih bukan main.... (BUAT KELAS IX tahun depan moga ga ada acara kayak gini lagi).. tahun kemarin ga ada soalnya Pengumuman siang paginya acara Perpisahan jadi anak kelas IX ga bisa kemana-mana (mungkin ini salah satu sebab utama ada konvoi... buat kesiswaan mohon tahun depan perpisahan tanggalnya bareng sama pengumuman ya.. makasih)...
Semoga uneg-uneg saya di atas tidak menyinggung perasaan semua pihak...
Terakhir pesan untuk bersama :
  1. buat anak-anak yang mau naik kelas IX : persiapkan diri kalian untuk menghadapi UN tahun 2012 yang sudah tentu passing gradenya pasti naik... disiplin belajar dari sekarang akan membantu hasil UN kalian...
  2. buat teman teman Pendidik : satukan tekad untuk mensukseskan Ujian Nasional tahun yang akan datang... saling bertanya... membantu .... akan membuat hasil kerja lebih baik...
  3. buat Sekolah : suasana kondusif sangat diperlukan untuk menciptakan iklim kerja yang baik... tentu banyak hal yang berpengaruh beberapa kebijakan yang memang tidak pas perlu untuk dikaji ulang... tidak kalah penting adalah untuk jangan mengurangi kesejahteraan pendidik yang selama ini sudah diterima...
  4. Untuk anak-anaku yang sudah lulus : Selamat... teruskan perjuangan kalian untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi... ini bukan akhir perjuangan bahkan ini masih berada dititik terendah untuk mencapai cita kalian...
Untuk mendownload hasil nilai Ujian Nasional Murni KLIK DISINI.......

Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2010/2011...

Bravo SMP NEGERI 2 JATILAWANG.....

Kamis, 02 Juni 2011

Sharing Post from Tempointeraktif.com

Dari 505.574 siswa Sekolah Menengah Pertama atau setingkatnya di Jawa Tengah yang mengikuti ujian nasional tahun ini, sebanyak 4.823 di antaranya dinyatakan tak lulus ujian nasional.
Peserta ujian nasional tingkat SMP di Jawa Tengah yang dinyatakan lulus sebanyak 500.751 siswa.

"Tingkat kelulusan ujian nasional tingkat SMP di Jateng tahun ini mencapai 99,046 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Kunto Nugroho, saat ditemui di kantornya, Kamis 2 Juni 2011.

Kunto menyatakan, persentase kelulusan ujian nasional SMP di Jateng tahun ajaran 2010/2011 mengalami kenaikan sebesar 0,059 persen dibandingkan tahun 2009/2010 yang sebesar 98,987 persen.

Peserta UN SMP tahun ini 384.210 siswa, dan yang lulus sebanyak 380.991 siswa (99,162 persen) dan yang tak lulus sebanyak 3.219 siswa.

Untuk siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari 116.018 siswa, lulus 115.499 siswa (99,553 persen) dan yang tak lulus sebanyak 519 siswa. SMP Terbuka dari 5.165 siswa yang lulus 4.080 siswa (78,99 persen), tak lulus 1.085 siswa dan SMP Luar biasa dari 181 siswa lulus semua atau 100 persen.
Kunto menyatakan tahun ini ada lima sekolah yang semua siswanya tak lulus.

"Kelimanya adalah sekolah SMP Terbuka semuanya," kata dia. Yakni satu sekolah di Kendal, satu sekolah di Kebumen, dan tiga sekolah di Temanggung. “Untuk SMP umum tak ada yang sampai siswanya tak lulus semua.”

Semoga anak SMP NEGERI 2 JATILAWANG LULUS SEMUA...... Tunggu besok....

Rabu, 11 Mei 2011

Setiap orang (keluarga) selalu mengharapkan keluarganya menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Keluarga yang di dalamnya ada figur keteladanan dari ayah dan ibu. Mampu memimpin keluarga kecil bahagia sejahtera dengan penuh kasih sayang, karena didalamnya telah ditanamkan pendidikan keteladanan.


Pendidikan keteladanan di mulai dari keluarga dan diajarkan pula di sekolah. Anak sudah harus diarahkan untuk mengikuti hal-hal baik yang dilakukan oleh para orang dewasa agar mereka mendapatkan contoh konkrit dari apa yang dilihatnya.


Seorang anak adalah mesin foto copy yang canggih, apapun yang diperbuat oleh bapak dan ibunya maupun lingkungan keluarga akan dicontoh oleh si anak,. Tinggal sekarang kemana si anak akan diarahkan? Oleh karena itu bijaklah dalam berbicara maupun bertindak. Ingatlah dalam keluarga ada yang sedang menjiplak anda.


Pendidikan anak diawali dari rumah. Oleh karenanya semakin besar anak, sebagai orang tua harus semakin berhati-hati bertingkah laku & berkata-kata, takut anak meniru yang buruk. Anak-anak adalah peniru yang baik.


Pendidikan keteladanan sebenarnya ada dalam rumah-rumah kita. Dia bersemayam dalam hati kita masing-masing, karena pada hakekatnya keteladanan muncul dari dalam diri.


Hal itu terlihat dari bagaimana seorang ayah yang melindungi anak-anaknya dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Bagaimana seorang ibu yang menyayangi anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan belaian lembut seorang ibu. Semua itu mereka lakukan demi keberlangsungan hidup anak-anaknya.


Ketika ayah dan ibu tak lagi menjadi teladan bagi anak-anaknya. Ketika seorang kakak tak memberikan teladan kepada adiknya, dan ketika yang tua tak memberikan teladan kepada yang muda. Apa yang terjadi?


Kita tentu akan melihat bahwa budi pekerti telah hilang dari dalam diri.


Mereka yang muda tentu akan mengikuti gaya orang tuanya. Bila orang tuanya baik, maka anak pun akan cenderung baik. Ketika orang tuanya jahat, maka anak pun akan berkecenderungan jahat pula. Lingkungan sangat membentuk kepribadian anak.


Pendidikan keteladanan harus dimulai dari keluarga. Para orang tua harus dapat memberikan keteladanan kepada anak-anaknya.


Ketika orang tua mengajak anaknya untuk beribadah, maka orang tuanya itu harus memberikan keteladanan lebih dulu. Jangan sekali-kali mengajak anak untuk beribadah, ketika orang tua tak melakukannya. Sebab bila itu terjadi anak akan protes dan cenderuang memaki dan mengumpat.


Bisa saja keluar kalimat, “ayah saja tidak sholat, dan ibu saja tidak mengaji”.


Pada akhirnya anak melihat kelakuan buruk orang tuanya. Anak akan cepat meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Keteladanan positif pun tak terjadi.


Menjadi orang tua ideal perlu ilmu. Menjadi guru ideal juga perlu ilmu. jJka orang tua dan guru mengamalkan ilmunya dengan benar, saya yakin keteladanan bisa diberikan pada anak.


Sayangnya, banyak suami istri tidak mencari ilmu mendidik anak karena sibuk dengan urusan pemenuhan kebutuhan keluarga. Mereka mengandalkan guru di sekolah untuk mendidik anaknya. Namun, ternyata guru telanjur dipusingkan dengan urusan administrasi sekolah dan urusan keluarga. Mereka hanya sempat mentransfer materi pelajaran tapi lupa menanamkan keteladanan. Kalau sudah begitu, semoga kita tidak termasuk golongan orang yang merugi.


Pendidikan keteladanan harus dipupuk dari anak masih usia dini. Tentu memori otaknya akan menyimpan semua hal baik yang dilihatnya. Tetapi bila kita sebagai orang tua tak memberikan keteladanan, maka jangan salahkan bila anak kita berkelakukan kurang ajar.

Dalam dunia persekolahan kita, pendidikan keteladanan harus diberikan guru kepada anak didiknya. Menyatu dalam kurikulum yang bernama pendidikan karakter. atau watak Di sinilah fungsi mendidik itu diperkukan. Para peserta didik diajarkan bagaimana mencontoh hal-hal baik yang ada dalam kehidupannya sehari-hari.


Banyak orang tua lupa bahwa mereka itu guru pertama bagi anaknya. Keluarga itu adalah sekolah pertama anak. Merah, putih, dan hitamnya anak tergantung pada orang tuanya. Sayangnya, urusan mendidik anak dianggap sebagian orang tua hanyalah urusan guru di sekolah.


Saya kira, pendidikan keteladanan akan berjalan dengan baik dalam dunia pendidikan bila kita sebagai orang tua, guru, dan dosen mampu memberikan keteladanan kepada anak-anaknya. Tak perlu ini dan itu dalam memberikan keteladanan, karena keteladanan itu sederhana. Sangat sederhana.


Tetapi kenapa di antara kita sering tak melakukannya???


Minggu, 01 Mei 2011


Tiap kali memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) seperti hari ini, dalam konteks reflektif, kita selalu dihadapkan pada salah satu pertanyaan mendasar, sudahkah ”produk” pendidikan mampu menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian dan mengantisipasi masa depan?

Berangkat dari pertanyaan mendasar itulah, tulisan ini mencoba memberikan jawaban. Konteksnya tentu masih dalam memperingati Hardiknas, yang dalam temanya terkandung makna, menyiapkan generasi dalam menyongsong satu abad kemerdekaan Indonesia, generasi 2045. Tema Hari Pendidikan Nasional 2011 ini adalah Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti. Tema dan subtema ini erat kaitannya dengan sebuah proses panjang menyiapkan generasi mendatang, karena memang pendidikan karakter, prestasi, dan budi pekerti, diakui sebagai upaya proses panjang yang tidak bisa dilakukan seperti ”membalik telapak tangan”.

Semua telah memahami, dalam dunia pendidikan, manusia sebagai pemeran utamanya, baik sebagai subjek sekaligus objek. Keilmuan sebagai medianya, memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuannya, dan kemampuan untuk menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian maupun antisipasi masa depan (kenantian) sebagai keniscayaannya. Itulah sebabnya mengapa dunia pendidikan itu kompleks, menantang, namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang, seiring dengan perjalanan zaman. Karena itu, kita semua harus secara bersama-sama terus-menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara, dan umat manusia.

Selain itu, kita juga memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internal yang sedang dihadapi, yang mengharuskan kita semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas, dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya alam yang sangat kaya, sumber daya manusia berupa bonus demografi (2010-2040) yang luar biasa besar, dan perjalanan panjang sebagai bangsa yang tangguh dan penuh optimisme. Demikian juga kesempatan yang sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis, dan sejahtera. Jadi sekarang ini, ada potensi dan ada kesempatan. Untuk itu, momentum yang sangat mahal ini harus kita manfaatkan dengan baik dengan menyiapkan generasi menuju 2045, yaitu pada saat 100 tahun Indonesia merdeka.

Yang Harus Disiapkan

Dari sekian banyak yang harus disiapkan, penyiapan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas adalah syarat mutlaknya, serta pendidikan karakter sebagai salah satu kuncinya. Ada tiga kelompok pendidikan karakter, yaitu: (i) pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa, (ii) pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan, dan (iii) pendidikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga menjadi orang Indonesia.

Kesadaran sebagai makhluk dan hamba Tuhan Yang Maha Esa akan menumbuhkan nilai transendensi dan nilai keagamaan yang kuat, yang pada gilirannya tumbuh sifat kasih sayang dan toleran saling menghargai dan menghormati (karena merasa sesama makhluk) dan menjauhkan diri dari perilaku destruktif dan anarkistis. Kesadaran sebagai makhluk-hamba juga akan menumbuhkan sifat jujur, karena merasa ‘malu’ kepada Tuhan. Alangkah indahnya, sesama makhluk dan hamba termasuk lingkungan alam semesta tumbuh rasa kasih sayang secara tulus dan jujur. Tidakkah kita ini memiliki misi utama untuk memberikan ‘kerahmatan’ bagi alam semesta.

Metodologi dan materi pembelajaran yang merangsang tumbuhnya kepenasaranan intelektual haruslah lebih ditonjolkan untuk membangun pola pikir, tradisi dan budaya keilmuan, menumbuhkan kreativitas dan sekaligus daya inovasi. Di sini peran guru lebih dominan dibanding kecukupan sarana dan prasarana. Budaya keilmuan merupakan modal penting dan menjadi semakin rasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan. Dengan kreativitas dan daya inovasi, semakin cerdas dalam mengelola sumber daya yang kita miliki, semakin tinggi nilai tambah yang bisa diberikan. Pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan lebih signifikan. Inilah pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan.

Kelompok karakter ketiga yang harus dibangun adalah menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Kecintaan karena sadar bahwa bangsa dan negara dengan empat pilarnya yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik kita, hasil dari perjuangan yang luar biasa. Penumbuhan kebanggaan itu dilakukan melalui kegemaran kita untuk berprestasi. Prestasi positif kita kontribusikan dan dedikasikan demi kemajuan bangsa dan negara. Inilah yang bisa menumbuhkan kebanggaan sejati. Tanpa prestasi dikhawatirkan kita bisa terjebak dalam kebanggaan semu, kebanggaan tanpa makna.

Itulah alasan mengapa tema Hardiknas 2011 ini adalah Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti. Membangun ketiga kelompok karakter tersebut tidak cukup hanya pembelajaran di kelas, tapi juga harus secara simultan melalui membangun kultur sekolah (school culture), keluarga, dan masyarakat. Ini harus diajarkan mulai dari pendidikan anak usia dini, perguruan tinggi, sampai belajar sepanjang hayat (life long learning).

Pendidikan PAUD

Banyak agenda yang harus disiapkan dalam menyiapkan generasi 2045, antara lain pendidikan anak usia dini (PAUD). Pada usia inilah masa emas dari generasi kita. Mereka inilah 30-an tahun ke depan yang akan menjadi pemegang kunci kemajuan bangsa. Karena itu, tidak ada pilihan lain kalau kita ingin menyiapkan generasi 2045, harus kita mulai dari sekarang yaitu dengan memberikan perhatian khusus pada PAUD, dengan tetap memberikan perhatian pada jenjang pendidikan yang lain. Kementerian Pendidikan Nasional,mulai 2011 menjadikan PAUD sebagai gerakan nasional.

Alhamdulillah, kesadaran dan antusiasme masyarakat terhadap PAUD sangat tinggi. Kita yakin, angka partisipasi kasar PAUD, yaitu 57% pada 2010 dapat ditingkatkan secara signifikan menjadi 70%. Pada PAUD inilah paling tidak kita mulai tanamkan tiga kelompok pendidikan karakter tersebut, yaitu karakter sebagai hamba Tuhan, karakter keilmuan, dan karakter cinta terhadap bangsa dan negara. Harus diakui, pada dasarnya pendidikan merupakan sebuah proses panjang, berkelanjutan, dan memerlukan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

Karena itu, konsistensi kebijakan dan kebersamaan diperlukan. Inilah ‘hadiah’’ yang kita siapkan dan persembahkan dalam menyambut generasi 2045, generasi 100 tahun Indonesia merdeka. Insya Allah.

MOHAMMAD NUH
Menteri Pendidikan Nasional

TAG